Terkecuali batu yang masih juga dalam bentuk bongkahan juga ada yang telah dibuat jadi batu akik cincin dengan sangatlah mencolok butiran emasnya tampak.
" Ini yaitu batu asli dari bumi Lamongan, " tutur Dimas Sajiwo yang lebih akrab di panggil Dimas itu pada wartawan serta beberapa pengunjung pameran yang lain. Kandungan emas didalam batu akik yang pancarkan warna kuning itu menurutnya telah ia tunjukkan juga sebagai emas murni 14 karat di toko emas di Jalan Kayun, Kota Surabaya sekian waktu lalu.
Menurutnya, kandungan emas dalam batu akik itu berkwalitas murni. Ia berniat tunjukkan sebagian misal batu akik bercampur emas yang diketemukan Dimas. Cuma saja, banyak pengunjung yang coba bertanya harga nya, ia malah menampik dengan argumen untuk sesaat tak di jual. " Kelak sesudah Bupati Lamongan H Fadeli memberi nama batu akik temuan saya ini, kemungkinan baru bakal kita memasarkan. Untuk saat ini belum, " tutur Dimas.
Dia menampik tunjukkan tempat ia temukan batu akik bercampur butiran emas itu.
Meski sekian, ia mengakui bahwa tempat diketemukannya batu akik bercampur butiran emas itu ada di suatu anak sungai di dalam rimba di Lamongan. Ia tak bersedia mengatakan, seberapa banyak kehadiran batu akik bertabur butiran emas itu.
" Bila kelak saya memperoleh kompensasi yang pasti, jadi bakal saya perlihatkan, " tutur Dimas sembari meminta kompensasi nanti diatas Rp 1 miliar lantaran di pastikan tempatnya cukup luas.
Di bagian lain Dimas juga tunjukkan banyak type batu akik asli Lamongan, yang menurut dia bila dikelola dengan baik bakal jadi sumber pendapatan untuk warga Lamongan. Seluruhnya bakal mengangkat nama Lamongan tambah baik lagi. Ia meyakinkan bahwa kerajinan batu akik asli Lamongan nanti bakal mencuat ke permukaan bila dikelola dengan baik serta benar
Post a Comment